Senin, 23 Juni 2014

Kasturi (Mangefera Casturi Delmiana) Maskot Flora Kalimantan Selatan Yang Tergolong Dari 200 Jenis Tumbuhan Langka Di Indonesia

Rabu, 05 Februari 2014 07:06
Kasturi (Mangefera Casturi Delmiana) Maskot Flora Kalimantan Selatan
yang Tergolong Dari 200 Jenis Tumbuhan Langka Di Indonesia

Buahnya kecil, rasanya manis dan aromanya yang khas, menjadikan dia selalu dicari dan dijadikan sebagai oleh oleh.  Karena penyeberannya yang sempit dan hanya ditemui secara liar di hutan hutan Kalimantan, sehinggga dia tergolong dari 200 jenis tumbuhan langka di Indonesia yang harus dilestarikan. Dia dinobatkan sebagai maskot flora kalimantan Selatan. Buah yang masak berwarna ungu ke coklatan, akan berjatuhan bila diterpa angin dan anak anak dengan riangnya memungut sambil membuka kulit buahnya dengan gigi untuk dinikmati
Klasifikasi dan morfologi
Kasturi dengan nama ilmiahnya (Mangefera casturi Delmiana),  tergolong genus Mangefera, famili Anacardiaceae , ordo anacardiales dan klas Dicotyledonae.
Tergolong tanaman paranual,  berupa arbor, dengan tinggi dapat mencapai 30 meter.
Tanaman kasturi berumur panjang, berbunga pada bulan September dan berbuah pada bulan Nopember – Januari. Bijinya tergolong rekalsitran, yang tidak bisa bertahan lama.
Keistemewaan tanaman ini adalah dapat beradaptasi di lahan rawa dan cukup toleran terhadap genangan, sehingga tanaman ini sering ditemui secara liar di hutan hutan, maupun di tepian sungai.
Kasturi berbuah banyak/lebat.
Buahnya yang lebat, dapat mencapai ribuan dalan satu pohon.  Buah yang masak berwarna ungu ke coklatan, akan berjatuhan bila diterpa angin dan anak anak desa dengan riangnya memungut sambil membuka kulit buahnya dengan gigi untuk dinikmati. Buah yang jatuh kekali, laksana penyelam handal akan mereka temukan.
Buah yang masak secara fisiologis akan mengelurkan aroma yang khas, dan daging buahnya berasa  manis.
Buah berbentuk bulat memanjang, berukuran agak kecil, dengan berat/buah berkisar antara 100-125 g.  Daging buah berwarna kuning-orange, tidak berserat.
Dinilai dari segi ekonomi, cukup menjanjikan. Dengan harganya Rp 600- Rp 700/ biji. Setara dengan Rp. 7.500,-/kg. Harga yang tidak jauh beda dengan mangga.
Komposisi  kimia dari buah kasturi sebagai berikut :
Tabel 1.  Komposisi kimia buah kasturi
No
Komponen
Buah Kasturi
1
Sukrosa (%)
7,93
2
Lemak (%)
0,44
3
Protein (%)
1,29
4
Vitamin A (Iu)
6069,27
5
Vitamin C (%)
1,07
6
Kadar air (%)
81,40
Keragaman Kerabat Kasturi
Dari hasil eksplorasi, di temukan beberapa kerabat kasturi, yaitu  Kasturi biasa, Kasturi mawar, cuban  dan  Rawa-rawa. Perbedaan di dasarkan atas morfologi bentuk dan warna buah.  Selain itu juga dibedakan berdasarkan aroma dan  rasa buah.
Selama ini buah kasturi dikonsumsi dalam bentuk buah segar.  Padahal juga potensial untuk dibuat selai maupun dodol katuri. (Muhammad Saleh)
 http://balittra.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1356&Itemid=5

Selasa, 10 Juni 2014

APAKAH ANDA TAO TENTANG ASTREA BILIER????

Definisi:Atresia bilier

Atresia bilier adalah kondisi bawaan (kongenital) di mana terjadi penyumbatan pada tuba (saluran) yang membawa cairan empedu dari hati ke kandung empedu. Atresia bilier terjadi ketika saluran empedu di dalam atau di luar hati tidak berkembang secara normal.
Saluran empedu membantu mengeluarkan limbah dari hati dan membawa garam yang membantu usus kecil memecah/mencerna lemak. Pada bayi dengan atresia bilier, empedu yang mengalir dari hati ke kandung empedu terhambat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang mematikan jika tidak diobati.
Bayi dengan kondisi ini mungkin tampak normal saat lahir. Namun, ikterus (penyakit kuning) berkembang pada minggu kedua atau ketiga kehidupan. Berat badan bayi menurun dan bayi menjadi rewel akibat memburuknya penyakit kuning.
Gejala lain mungkin termasuk:
  • urin pekat
  • pembesaran limpa
  • tinja berbau busuk, berwarna pucat atau coklat
  • pertumbuhan stagnan

Selasa, 03 Juni 2014

BAGIAN TUBUH BELALANG DAN KLASIFIKASINYA



Dissosteira carolina
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Upaordo: Caelifera
Familia
Superfamilia: Tridactyloidea
Superfamilia: Tetrigoidea
Superfamilia: Eumastacoidea
Superfamilia: Pneumoroidea
Superfamilia: Pyrgomorphoidea
Superfamilia: Acridoidea
Superfamilia: Tanaoceroidea
Superfamilia: Trigonopterygoidea
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan