BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuhan merupakan
salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan manusia.
Hewanpun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam
klasifikasi, makhluk hidup yang tergolong tumbuhan adalah semua
organisme eukaryotik multiselulerfotosintetik yang memiliki klorofil,
menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embryonya
dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia tumbuhan
dikelompokkan menjadu tumbuhan tidak berpembuluh atau non-traecheophyta
dibagi dalam dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (yunani,
trachoia = Saluran Kecil, phyton = Tumbuhan). Tumbuhan non-tracheophyta
adalah kelompok lumut sedangkan kelompok tracheophyta adalah tumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita
dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan
tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa saja yang termasuk dalam kingdom plantae?
2. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
3. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan paku (Pterydophyta)
4. Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam kingdom plantae.
2. Untuk Mengetahui Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi Tumbuhan kingdom plantae.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri Umum
Plantae
adalah salah satu Kingdom yang terdapat pada system klasifikasi makhluk
hidup. Secara umum Kingdom Plantae mempunyai ciri – ciri sebagai
berikut:
a. Eukariotik atau mempunyai membran inti
b. Berklorofil sehingga mampu mensintesis nutrisi ( makanannya sendiri). Makhluk hidup yang demikian disebut dengan autotrof
c. Mempunyai dinding sel yang sifatnya kaku ( rigid) dan tersusun atas selulosa
d. Multiseluler atau tersusun atas banyak sel
e. Memiliki organ pokok yang disebut dengan akar, batang dan daun sehingga disebut dengan tumbuhan kormofita.
B. Pembagian Kingdom Plantae
Berdasarkan cara perkembangbiakannya, kormofita dibedakan menjadi :
a. Cormophyta berspora, berkembang biak dengan menggunakan spora missal Bryophyta dan Pterydophyta
b. Cormophyta berbiji, berkembang biak dengan menggunakan biji, misal tumbuhan berbiji.
Berdasarkan alat pengangkutannya, golongan tumbuhan dibedakan menjadi :
a. Atrakeophyta, yaitu tumbuhan yang belum mempunyai system pengangkutan, misal tumbuhan lumut ( Bryophyta)
b.
Trakeophyta, yaitu tumbuhan yang telah mempunyai system pengangkutan
secara sempurna, misal Pteridophyta dan spermatophyte ( tumbuhan
berbiji)
C. Kingdom Plantae tersusun atas beberapa divisio, yaitu :
1. Tumbuhan Lumut ( Bryophyta)
a. Ciri Umum
-
Disebut sebagai tumbuhan peralihan antara tumbuhan berthallus dan
tumbuhan berkormus. Tumbuhan berthallus adalah tumbuhan yang belum
mempunyai akar, batang dan daun sejati, sedangkan tumbuhan berkormus
adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang dan daun sejati.
- Umumnya hidup ditempat yang lembab tapi bukan basah atau terlalu banyak air
- Epifit ( menempel pada makhluk hidup yang lain)
- Berklorofil sehingga bersifat autotrof
b. Struktur Tumbuhan lumut
Secara umum struktur tubuh lumut tersusun atas :
- Rhizoid, yaitu bagian seperti akar yang berfungsi untuk melekat pada substrat dan untuk penyerapan air
-
Batang semu, yaitu bagian yang memanjang dari pangkal rhizoid sampai ke
ujung. Fungsinya adalah untuk meyalurkan air yang diserap oleh rhizoid.
Pada batang semu ini belum terdapat xylem dan floem yang sesungguhnya
- Daun semu, kecil sempit dan memanjang yang berfungsi untuk proses fotosintesis
c. Reproduksi Tumbuhan Lumut
Lumut
berkembang biak melalui dua tahap atau dua fase, yaitu fase gametofit
dan fase sporofit. Fase gametofit adalah proses reproduksi yang ditandai
dengan pembentukan gamet ( sel kelamin), sedangkan fase sporofit
ditandai dengan pembentukan spora. Tahap reproduksi ini dinamakan dengan
Metagenesis atau pergiliran keturunan.
Fase gametofit disebut
juga dengan fase generativ yang ditandai dengan pembentukan
spermatozoid yaitu sel kelamin jantan dan ovum atau sel telur, yaitu sel
kelamin betina. Spermatozoid dihasilkan oleh Antheridium, sedangkan
ovum dihasilkan oleh Arkegonium.
Adapun proses metagenesis dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Spora
Protonema
Tumbuhan lumut ( n)
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid ovum
Zigot ( 2n)
Embrio ( 2n )
Sporogonium ( 2n)
Spora ( n)
d. Klasifikasi Briyophyta
Bryophyta dibedakan menjadi 3 kelas utama, yaitu :
1. Lumut daun ( Musci)
Lumut
daun banyak kita temui disekitar kita. Umumnya menempel pada dinding
yang lembab. Berwarna hijau, ukurannya antara 3-5 cm, pada tanamannya
telah diteukan struktur daun walaupun ukurannya sangat kecil.
Contoh kelas Musci adalah :
- Sphagnum fimbriatum
- Polythricum commune
- Andreae petrophila
2. Lumut Hati ( Hepaticae) / Hepaticopsida
Ciri umum : thallus berupa lembaran yang bercabang dan berumah dua, macammya adalah sebagai berikut :
a. Marchantia polymorpha
b. Marchantia geminate
c. Ricciocarpus natans
3. Anthoceropsida ( lumut tanduk)
Ciri
utamanya adalah : thallus berbentuk seperti tanduk, reproduksi secara
seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina, secara aseksual
dengan pembentukan gemmae
Contoh : Anthoceros laevis
2. Tumbuhan Paku ( Pteridophyta)
a. Ciri Umum
Tumbuhan
paku merupakan kormofita yaitu sudah memiliki akar, batang dan daun
sejati, epifit atau hidup menempel pada makhluk hidup yang lain, ada
yang hidup di air ( hidrofit), hidup di tempat yang lembab ataupun hidup
pada sisa – sisa makhluk hidup yang lain ( saprofit).
Akar tanaman
ini berbetuk serabut yang dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar.
Pada silinder pusat terdapat jaringan pembuluh kayu / xylem dan floem.
Karena telah mempunyai pembuluh kayu yang lengkap maka tumbuhan paku
disebut juga tumbuhan trakheophyta.
b. Struktur
- Akar
berbentuk serabut telahberdiferensiasi menjadi kulit luar ( epidermis),
kulit dalam ( korteks) dan silinder pusat yang terdiri dari xylem dan
floem yang sifatnya konsentris ( xylem dikelilingi oleh floem)
- Daun
Daun pada tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi :
-
Mikrofil yaitu daun kecil terdiri atas satu lapis sel, bentuk seperti
sisik, tidak mempunyai tangkai, tulang dan daging daun
-
Makrofil yaitu daun besar yang memiliki tangkai,tulang dan daging daun.
Daun ini sudah berdiferensiasi menjadi epidermis dan mesofil daun.
Mesofilnya tersusun atas jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga
karang (spons) serta tulang daun.
b. Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi :
- Tropofil yaitu daun yang berfungsi untuk fotosintesis
-
Sporofil yaitu daun yang berfungsi untuk penghasil spora. Daun sporofil
mempunyai kotak spora ( sporangium) yang terkumpul dalam sorus yang
terletak dibawah daun. Sporangium ditutup oleh annulus, jika kekeringan
sel akan mengerut dan sporangium pecah lalu spora akan keluar.
c. Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi:
1. Paku Homospora
Jenis tumbuhan paku ini menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Contoh tanmannya adalah : Lycopodium ( paku kawat)
2. Paku Heterospora
Jenis
tanaman paku ini menghasilkan 2 jenis spora yang ukurannya tidak sama.
Spora yang berukuran lebih besar ( makrospora) berkelamin betina,
sedangkan spora yang berukuran kecil (mikrospora) berkelamin jantan.
Contoh tanamannya : Sellaginella (paku rane), Marsilea crenata (semanggi)
3. Paku Peralihan
Jenis
tanaman Paku ini menghasilkan spora dengan bentuk dan ukurang sama tapi
berbeda jenis kelaminnya yaitu kelamin jantan dan kelamin betina.
Contoh : Equisetum sp. ( Paku ekor kuda)
d. Reproduksi Tumbuhan paku
Tumbuhan
paku mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis, yaitu pergiliran
proses reproduksi dari fase sporofit ke fase gametofit. Fase sporofit
ditandai dengan munculnya spora dan fase gametofit ditandai dengan
pembentukan gamet ( sel kelamin ). Proses reproduksi dengan gamet
ditandai dengan peleburan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan ovum
yang dihasilkan oleh protalium.
Skema pergiliran keturunan pada paku homospora :
Spora
Protalium
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid zigot ovum
Zigot ( 2n)
Paku homospora
Sporofil
Sporangium
Spora
Skema pergiliran keturunan pada tumbuhan paku heterospora
Skema pergiliran keturunan pada tumbuhan Paku peralihan
Spora jantan spora betina
Protalium jantan protalium betina
anteridium arkegonium
spermatozoid ovum
zigot
tumbuhan Paku peralihan
sporofil
sporangium
e. Klasifikasi tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku dibedakan menjadi beberapa kelompok yaitu :
1. Psilophyta ( Paku purba)
Ciri
umum : tidak memiliki daun atau memiliki daun berbentuk kecil – kecil (
mikrofil), sporangiumnya terletak diujung cabang, beberapa jenis
diantaranya belum memiliki akar sejati. Paku ini sering disebut dengan
tumbuhan paku telanjang, bersifat homospora dan hampir punah.
Contoh : Psilotum nudum
2. Lycopodiophyta ( paku kawat).
Ciri
umum : memiliki daun kecil-kecil dan tidak bertangkai, bersifat
heterospora, akar dan batang bercabang menggarpu tetapi ada juga batanng
yang berbentuk umbi ( misal : Isoates). Daunnya berupa mikrofil,
sporangium terletak diketiak daun dan membentuk strobilus, umumnya
epifit
Contoh ; Lycopodium ( paku kawat), Sellaginella .
3. Equisetinae ( paku ekor kuda)
Ciri
umum : akar berupa akar tongkat dan menjalar, daun berbentuk seperti
batang yang berdiri tegak, berbentuk silinder, berbuku – buku, dapat
melakukan fotosintesis, tingginya bisa mencapai 1,3 meter, daun kecil
seperti sisik melingkar pada setiap ruas batang dan tidak mengandung
klorofil, pada ujungnya terdapat strobilus.
Contoh : Equisetum arvense
4. Filicinae ( Paku sejati) atau disebut juga Pterophyta
Tumbuhan
paku sejati merupakan tumbuhan paku yang sebenarnya, mempunyai daun
berukuran besar, mempunyai tulang daun dan daging daun, ujung daun
menggulung dan sporangium terdapat dibawah permukaan daun. Tumbuhan paku
ini kita kenal sebagai pakis.
Contoh ; Adiantum cuneatum (suplir), semanggi (marsilea crenata) dan Asplenium nidus ( paku sarang burung).
f. Manfaat tumbuhan Paku
a. Sebagai tanaman hias misal Adiantum cuneatum, Asplenium nidus
b. Untuk sayur, misal semanggi dan pakis
c. Sebagai bahan obat – obatan
d.
Sebagai pupuk, misalnya Azolla piƱata yang bersimbiosis dengan Anabaena
azollae (ganggang hijau biru) dapat mengikat nitrogen bebas.
3. Tumbuhan Berbiji ( Spermatophyta)
Spermatophyta
meliputi semua jenis tumbuhan yang menghasilkan bunga dan atau
biji.Bunga merupakan alat perkembangbiakan generative pada tumbuhan.
Selain itu bunga merupakan alat reproduksi bagi tumbuhan dan merupakan
alat untuk menghasilkan biji. Didalam biji terdapat calon tumbuhan baru
yang disebut dengan embrio atau lembaga. Karena sebagian besar kelompok
spermatophyte menghasilkan bunga, maka disebut juga dengan Antophyta
(tumbuhan berbunga).
Berdasarkan letak bijinya, spermatophyte dikelompokkan menjadi dua kelas utama yaitu Gymnospermae dan Angiospermae.
a. Gymnospermae ( tumbuhan berbiji terbuka).
1. Ciri Utama
Gymnospermae
tidak mempunyai bunga sesungguhnya. Alat perkembangbiakannya berupa
‘bunga’ yang disebut dengan strobilus. Strobilus terdiri dari strobilus
jantan dan strobilus betina yang dihasilkan oleh dua tanaman yang
berbeda jenis kelaminnya. Biji atau bakal buah terdapat pada strobilus
dan tidak terbungkus daun buah. Karena bijinya tampak dari luar maka
disebut dengan tumbuhan berbiji terbuka.
2. Ordo dalam Gymnospermae.
Gymnospermae dibedakan menjadi empat ordo, yaitu :
-
Cycadales, cirinya : batang berkayu, tidak bercabang atau sedikit
mengalami percabangan, contoh anggotanya adalah : Cycas rumphii ( pakis
haji), Dioon (ditemukan di benua Amerika), Encephalartos, Maakrozamia,
Bowenia
- Gikgoales, cirinya : berumah dua, berupa pohon, daun
memanjang seperti kipas, contoh : Ginkgo biloba ( tanaman asli Tiongkok)
-
Coniferales atau tumbuhan Konifer atau tumbuhan berdaun jarum. Ciri
utamanya adalah : berbentuk semak, perdu atau pohon, daun berbentuk
jarum dan runcing, contoh : Taxus baccata, Agathis alba ( dammar, bahan
untuk resin),Podocarpus imbricate, Pinus silvestris, Pinus merkusii,
Abies balsamae, Sequoia gigantean.
- Gnetales, ciri umum :
merupakan tumbuhan berkayu, daun tunggalberhadapan, bunga berkelamin
tunggal, berumah satu. Contoh : Gnetum gnemon (melinjo), Ephedra
altissima
3. Reproduksi ( siklus hidup Gymnospermae)
Serbuk sari (mikrospora) makrospora
Buluh serbuk sari arkegonium
Spermatozoid sel telur
Zigot
Embrio
Tumbuhan baru
Mikrosporofil makrosporofil
b. Agiospermae ( Tumbuhan berbiji tertutup)
1. Ciri umum
Biji terbungkus dalam bakal buah, memiliki bunga sesungguhnya dan bersifat hermaprodit.
2. Klasifikasi Angiospermae.
Angispermae dibedakan menjadi 2 kelas yaitu :
a. Monocotyledoneae (monokotil)
Ciri utama :
- Biji memiliki satu daun lembaga
- Berakar serabut
- Batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengalami pertumbuhan sekunder
- Memiliki pembuluh angkut ( xylem dan floem) dengan tipe tersebar
- Bertulang daun melengkung atau sejajar dan daun biasanya berpelepah
- Bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
Monocotyledoneae dibedakan menjadi beberapa family, yaitu :
- Palmae (pinang - pinangan)
Ciri
umum : batang berkayu, tidak bercabang, berbatang tegak, pada batang
terdapat bekas daun berbentuk cincin, memiliki buah tipe kendaga ( buah
batu). Contoh : kelapa ( Cocos nucifera), kelapa sawit.
- Graminieae ( rumput - rumputan).
Ciri
umum : tumbuhannya mempunyai batang berbentuk silindris, pipih, bagian
tengah batangnya berongga dan daun berbentuk seperti pita. Contoh : padi
( Oryza sativa), jagung (Zea mays ).
- Musaceae ( pisanng - pisangan)
Ciri
umum ; tumbuhannya memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah
daun yang saling membungkus membentuk batang, berbunga, berkembang biak
dengan tunas, buah berbentuk tandan, menghasilkan biji tapi infertile.
Contoh : pisang ( Musa sp.)
- Zingiberaceae ( jahe - jahean)
Ciri umum : tanamannya mempunyai rhizome dan memiliki pelepah daun yang membalt batang. Contoh : jahe. Kunyit, lengkuas.
- Orchidaceae ( anggrek - anggrekan)
Ciri
umum : tumbuhannya memiliki pangkal batang membesar membentuk umbi,
daun bertepi rata, tebal dan berdaging, epifit. Contoh : Anggrek
b. Dicotyledoneae
Ciri umum :
- Biji memiliki dua daun lembaga ( kotiledon)
- Akarnya tunggang
- Batangnya memiliki cambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan sekunder (pertumbuhan menyamping)
- Memilki berkas pengangkut tipe melingkar
- Bertulang daun menyirip atau menjari
- Bagian bunga berjumlah dua, empat, lima atau kelipatannya
Klasifikasi Dicotyledoneae :
1. Euphorbiaceae (jarak - jarakan)
Ciri umum : berdaun menjari, batang mengandung getah, memiliki buah kendaga, contoh : jarak, ubi kayu, karet
2. Solanaceae ( terung - terungan)
Ciri umum : tumbuhan berupa semak, bunga berbentuk terompet atau bintang. Contoh : terung, tomat, tembakau.
3. Myrtaceae (jambu - jambuan)
Ciri umum : tumbuhannya berupa perdu, berkayu, mahkota bunga kecil dan benang sari banyak. Contoh : jambu air, jambu biji
4. Papilionaceae ( kacang - kacangan)
Ciri umum : tumbuhannya menjalar, bunga berbentuk kupu – kupu, buahnya berupa polong. Contoh : kedelai , buncis, kacang panjang
5. Mimosaceae ( petai - petaian)
Ciri umum : tumbuhannya berupa perdu atau pohon, berbuah polong. Contoh : petai
6. Caesalpineceae ( johar - joharan)
Ciri umum : tumbuhannya berupa perdu atau pohon, buahnya berupa polong – polongan. Contoh : kembang merak.
7. Malvaceae ( kapas - kapasan)
Ciri
umum : tumbuhannya berupa perdu atau pohon, mahkotanya berjumlah lima
yang saling melekat pendek. Misalnya : kapas, kembang sepatu, waru.
8. Compositae ( komposit)
Ciri
umum : berbunga majemuk yaitu bunga tepi (bunga pita) dan bunga
tabung. Bunga tabung memiliki putik dan benang sari, bunga tepi tidak
memiliki putik dan benang sari. Contoh : bunga matahari, bunga kertas.
3. Siklus hidup Angiospermae.
Angiospermae bereproduksi secara generative dengan biji sekaligus vegetatif buatan seperti stek, cangkok, okulasi dll.
Serbuk sari sel calon kantong lembaga
Buluh serbuk sari kantong lembaga
Inti sperma 1 sel telur
Inti sperma 2 inti kandung lembaga sekunder
Zigot + bakal endosperma
Embrio + endosperma
Tumbuhan baru
Bunga
Benang sari putik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Plantae adalah salah satu Kingdom yang terdapat pada system klasifikasi makhluk hidup.
• Secara umum Kingdom Plantae mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:
a. Eukariotik atau mempunyai membran inti
b. Berklorofil sehingga mampu mensintesis nutrisi ( makanannya sendiri). Makhluk hidup yang demikian disebut dengan autotrof
c. Mempunyai dinding sel yang sifatnya kaku ( rigid) dan tersusun atas selulosa
d. Multiseluler atau tersusun atas banyak sel
e. Memiliki organ pokok yang disebut dengan akar, batang dan daun sehingga disebut dengan tumbuhan kormofita.
• Berdasarkan cara perkembangbiakannya, kormofita dibedakan menjadi :
a. Cormophyta berspora, berkembang biak dengan menggunakan spora missal Bryophyta dan Pterydophyta
b. Cormophyta berbiji, berkembang biak dengan menggunakan biji, misal tumbuhan berbiji.
• Berdasarkan alat pengangkutannya, golongan tumbuhan dibedakan menjadi :
a. Atrakeophyta, yaitu tumbuhan yang belum mempunyai system pengangkutan, misal tumbuhan lumut ( Bryophyta)
b.
Trakeophyta, yaitu tumbuhan yang telah mempunyai system pengangkutan
secara sempurna, misal Pteridophyta dan spermatophyte ( tumbuhan
berbiji)
B. Saran
Dengan uraian diatas, semoga makalah ini
bisa bermanfaat untuk para pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik san saran yang dari pembaca yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
- Saktiyono.2005.Seribu Pena Biologi kelas X.Erlangga:Jakarta.
- Uut sulistyowati, S.E.dkk.,Possible Biologi (LKS).JP Group:Surabaya
- Sawaldi.dkk.,Fokus Biologi SMU X jilid 2. IKAPI: Solo
Rabu, 10 Desember 2014
Senin, 23 Juni 2014
Kasturi (Mangefera Casturi Delmiana) Maskot Flora Kalimantan Selatan Yang Tergolong Dari 200 Jenis Tumbuhan Langka Di Indonesia
Rabu, 05 Februari 2014 07:06
Kasturi (Mangefera Casturi Delmiana) Maskot Flora Kalimantan Selatan
yang Tergolong Dari 200 Jenis Tumbuhan Langka Di Indonesia
yang Tergolong Dari 200 Jenis Tumbuhan Langka Di Indonesia
Buahnya
kecil, rasanya manis dan aromanya yang khas, menjadikan dia selalu
dicari dan dijadikan sebagai oleh oleh. Karena penyeberannya yang
sempit dan hanya ditemui secara liar di hutan hutan Kalimantan,
sehinggga dia tergolong dari 200 jenis tumbuhan langka di Indonesia yang
harus dilestarikan. Dia dinobatkan sebagai maskot flora kalimantan
Selatan. Buah yang masak berwarna ungu ke coklatan, akan berjatuhan bila
diterpa angin dan anak anak dengan riangnya memungut sambil membuka
kulit buahnya dengan gigi untuk dinikmati
Klasifikasi dan morfologi
Kasturi dengan nama ilmiahnya (Mangefera casturi Delmiana), tergolong genus Mangefera, famili Anacardiaceae , ordo anacardiales dan klas Dicotyledonae.
Tergolong tanaman paranual, berupa arbor, dengan tinggi dapat mencapai 30 meter.
Tanaman
kasturi berumur panjang, berbunga pada bulan September dan berbuah pada
bulan Nopember – Januari. Bijinya tergolong rekalsitran, yang tidak
bisa bertahan lama.
Keistemewaan
tanaman ini adalah dapat beradaptasi di lahan rawa dan cukup toleran
terhadap genangan, sehingga tanaman ini sering ditemui secara liar di
hutan hutan, maupun di tepian sungai.
Kasturi berbuah banyak/lebat.
Buahnya
yang lebat, dapat mencapai ribuan dalan satu pohon. Buah yang masak
berwarna ungu ke coklatan, akan berjatuhan bila diterpa angin dan anak
anak desa dengan riangnya memungut sambil membuka kulit buahnya dengan
gigi untuk dinikmati. Buah yang jatuh kekali, laksana penyelam handal
akan mereka temukan.
Buah yang masak secara fisiologis akan mengelurkan aroma yang khas, dan daging buahnya berasa manis.
Buah
berbentuk bulat memanjang, berukuran agak kecil, dengan berat/buah
berkisar antara 100-125 g. Daging buah berwarna kuning-orange, tidak
berserat.
Dinilai
dari segi ekonomi, cukup menjanjikan. Dengan harganya Rp 600- Rp 700/
biji. Setara dengan Rp. 7.500,-/kg. Harga yang tidak jauh beda dengan
mangga.
Komposisi kimia dari buah kasturi sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi kimia buah kasturi
No |
Komponen |
Buah Kasturi |
1 |
Sukrosa (%) |
7,93 |
2 |
Lemak (%) |
0,44 |
3 |
Protein (%) |
1,29 |
4 |
Vitamin A (Iu) |
6069,27 |
5 |
Vitamin C (%) |
1,07 |
6 |
Kadar air (%) |
81,40 |
Keragaman Kerabat Kasturi
Dari
hasil eksplorasi, di temukan beberapa kerabat kasturi, yaitu Kasturi
biasa, Kasturi mawar, cuban dan Rawa-rawa. Perbedaan di dasarkan atas
morfologi bentuk dan warna buah. Selain itu juga dibedakan berdasarkan
aroma dan rasa buah.
Selama ini buah kasturi dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Padahal juga potensial untuk dibuat selai maupun dodol katuri. (Muhammad Saleh)
http://balittra.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1356&Itemid=5
Selasa, 10 Juni 2014
APAKAH ANDA TAO TENTANG ASTREA BILIER????
Definisi:Atresia bilier
Atresia bilier adalah kondisi bawaan (kongenital) di mana terjadi penyumbatan pada tuba (saluran) yang membawa cairan empedu dari hati ke kandung empedu. Atresia bilier terjadi ketika saluran empedu di dalam atau di luar hati tidak berkembang secara normal.Saluran empedu membantu mengeluarkan limbah dari hati dan membawa garam yang membantu usus kecil memecah/mencerna lemak. Pada bayi dengan atresia bilier, empedu yang mengalir dari hati ke kandung empedu terhambat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang mematikan jika tidak diobati.
Bayi dengan kondisi ini mungkin tampak normal saat lahir. Namun, ikterus (penyakit kuning) berkembang pada minggu kedua atau ketiga kehidupan. Berat badan bayi menurun dan bayi menjadi rewel akibat memburuknya penyakit kuning.
Gejala lain mungkin termasuk:
- urin pekat
- pembesaran limpa
- tinja berbau busuk, berwarna pucat atau coklat
- pertumbuhan stagnan
Istilah yang mungkin terkait dengan Atresia bilier :
Selasa, 03 Juni 2014
BAGIAN TUBUH BELALANG DAN KLASIFIKASINYA
Dissosteira carolina
|
||||||||
Klasifikasi ilmiah | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
||||||||
Familia | ||||||||
Superfamilia: Tridactyloidea Superfamilia: Tetrigoidea Superfamilia: Eumastacoidea
Superfamilia: Pyrgomorphoidea Superfamilia: Acridoidea
Superfamilia: Trigonopterygoidea
|
Selasa, 27 Mei 2014
Hiu Paus Tambah Keragaman Hayati Kalimantan Barat
REAKSI TERHADAP ARTIKEL INI
Hiu
Paus (Rhincodon typus) teridentifikasi berada di perairan laut utara
Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Satwa laut purba ini
diketahui terjaring pukat nelayan Sungai Pinyuh pada Minggu (19/5).
Koordinator Kelautan WWF Indonesia Program Kalbar, di Pontianak, Dwi Suprapti menyatakan penemuan tersebut menunjukan keragaman hayati baru di perairan laut Kalbar mengingat hiu paus sebelumnya tidak pernah teridentifikasi di wilayah tersebut. "Di Indonesia, menurut peta habitat penyebaran hiu paus, dilaporkan berada di wilayah perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara dan Papua," ujarnya.
Menurut Dwi, pemantauan dan penelitian terhadap satwa ini telah dilakukan sejak 2010. Penelitian diawali dengan survey berkala yang melibatkan nelayan bagan di Wasior hingga pemasangan Pop-up Satellite Archival Tag (PSAT) untuk merekam dan memantau pergerakan hiu paus. Kemudian, pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) untuk mengidentifikasi hiu paus secara permanen, pengambilan foto identitas, melakukan studi keanekaragaman genetika hiu paus di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, serta studi pengembangan kepariwisataan berbasis hiu paus.
"Meskipun hiu paus merupakan satwa laut purba yang jarang dijumpai, namun hiu paus belum dilindungi oleh hukum Indonesia," ujarnya.
Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam kampanye SOSharks, Toni Ruchimat mengatakan bahwa regulasi perlindungan hiu paus sedang dalam proses penyusunan. Hal ini dilakukan karena hiu paus merupakan hewan yang sudah masuk dalam kategori rentan di IUCN Redlist dan Appendix II CITIES, dimana Indonesia meratifikasi ketentuan dari dua lembaga tersebut. (Op-CE/Vey/Antara)
Koordinator Kelautan WWF Indonesia Program Kalbar, di Pontianak, Dwi Suprapti menyatakan penemuan tersebut menunjukan keragaman hayati baru di perairan laut Kalbar mengingat hiu paus sebelumnya tidak pernah teridentifikasi di wilayah tersebut. "Di Indonesia, menurut peta habitat penyebaran hiu paus, dilaporkan berada di wilayah perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara dan Papua," ujarnya.
Menurut Dwi, pemantauan dan penelitian terhadap satwa ini telah dilakukan sejak 2010. Penelitian diawali dengan survey berkala yang melibatkan nelayan bagan di Wasior hingga pemasangan Pop-up Satellite Archival Tag (PSAT) untuk merekam dan memantau pergerakan hiu paus. Kemudian, pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) untuk mengidentifikasi hiu paus secara permanen, pengambilan foto identitas, melakukan studi keanekaragaman genetika hiu paus di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, serta studi pengembangan kepariwisataan berbasis hiu paus.
"Meskipun hiu paus merupakan satwa laut purba yang jarang dijumpai, namun hiu paus belum dilindungi oleh hukum Indonesia," ujarnya.
Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam kampanye SOSharks, Toni Ruchimat mengatakan bahwa regulasi perlindungan hiu paus sedang dalam proses penyusunan. Hal ini dilakukan karena hiu paus merupakan hewan yang sudah masuk dalam kategori rentan di IUCN Redlist dan Appendix II CITIES, dimana Indonesia meratifikasi ketentuan dari dua lembaga tersebut. (Op-CE/Vey/Antara)
Bekantan khas Kalimantan si hidung panjang
Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda
merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan
Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas
hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan.
Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey.
Di negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera
Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat
Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung
panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan
Kahau.
Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.
Ciri-ciri dan Habitat Bekantan. Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus)
hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada
bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh
seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar
sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga
sebagai Monyet Belanda.
Bekantan jantan berukuran lebih besar
dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg.
Kera Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg.
Spesies ini juga memiliki perut yang besar (buncit). Perut buncit ini
sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya yang selain
mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian mereka juga memakan dedaunan
yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.
Bekantan (Nasalis larvatus)
hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor
Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok
berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor.
Satwa yang dilindungi ini lebih banyak
menghabiskan waktu di atas pohon. Walaupun demikian Bekantan juga mampu
berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang
menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain.
Seekor Bekantan betina mempunyai masa
kehamilan sekitar166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan 1 (satu)
ekor anak dalam sekali masa kehamilan. Anak Bekantan ini akan bersama
induknya hingga menginjak dewasa (berumur 4-5 tahun).
Habitat Bekantan (Nasalis larvatus)
masih dapat dijumpai di beberapa lokasi antara lain di Suaka Margasatwa
(SM) Pleihari Tanah Laut, SM Pleihari Martapura, Cagar Alam (CA) Pulau
Kaget, CA Gunung Kentawan, CA Selat Sebuku dan Teluk Kelumpang. Juga
terdapat di pinggiran Sungai Barito, Sungai Negara, Sungai Paminggir,
Sungai Tapin, Pulau Bakut dan Pulau Kembang.
Konservasi Bekantan. Bekantan (Nasalis larvatus) oleh IUCN Redlist sejak tahun 2000 dimasukkan dalam status konservasi kategori Endangered
(Terancam Kepunahan) setelah sebelumnya masuk kategori “Rentan”
(Vulnerable; VU). Selain itu Bekantan juga terdaftar pada CITES sebagai
Apendix I (tidak boleh diperdagangkan secara internasional)
Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat
sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008
diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar
25.000. Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih
fungsi dan kebakaran hutan.
Referensi: http://www.iucnredlist.org; Gambar:
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primata; Famili: Cercopithecidae; Upafamili: Colobinae; Genus: Nasalis; Spesies: Nasalis larvatus
Selasa, 29 April 2014
TEHNIK DASAR BASKET
TEKNIK DASAR BASKET
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk
mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan
melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada
bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang
menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah
satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada
dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan
terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua
telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau
mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua
macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan
dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu
melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan
dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam
permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa
bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan
satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan
mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah
dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan
tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua
cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola
rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola
tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan
lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola
dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki
yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang
atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta
shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang
basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut
juga dengan tembakan melayang.
TEKNIK SHOOTING DALAM PERMAINAN BASKET
Kalo sekarang kita bicara tentang teknik!!. Seberapa tau sih
kamu teknik-teknik yang dipakai dalam bermain basket? ini adalah beberapa
tehnik shooting yang sering dipakai dalam permainan basket :
Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat
melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik
ini lumayan susah dilakukan buat kamu yang baru belajar basket. Bila
keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang.
Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti
Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Hook Shoot
Hook adalah tehnik yang sangat efektif bila kamu dijaga oleh
orang yang lebih tinggi dari kamu. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu
tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan kita bias agak jauh.
Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama
waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.
Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang
mumpuni. gampang kok tinggal lompat dan tembak deh!!!.
SlamDunK
Nahhhh yang namanya slamdunk itu paling ngetop, bikin
jantungan, dan dahsyat. sebenarnya cukup simple, yaitu hanya memasukan bola
secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. walaupun simple,
tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm seperti slam ini hampir mustahil untuk
melakukannya karena lompatannya tidak cukup tinggi.
http://aaslamdunk.blogspot.com/2010/03/teknik-bermain-bola-basket.html#ixzz1G4Y501NJ
Rabu, 19 Maret 2014
ALCYOENACEA(karang lunak)
4. ALCYONACEA
Alcyonacea, istilah umum untuk karang lunak (bangsa Alcyonacea).
Beberapa bentuk pertumbuhan (percabangan) karang lunak.
Pada dasarnya bentuk pertumbuhan (percabangan) karang lunak
terbagi menjadi beberapa,yaitu:
Glomerata: Bentuk pertumbuhan
aboresen dengan cabang primer bergerombol pendek dan rapat, melekat pada batang
utama. Divarikata: Bentuk
pertumbuhan arboresen, dari cabang primer bercabang menjadi sekunder namun
tidak rapat. Umbellata: Bentuk pertumbuhan
seperti arboresen, dari cabang primer dan sekunder tersusun menyerupai payung.
Langganan:
Postingan (Atom)